Showing posts with label Renungan. Show all posts
Showing posts with label Renungan. Show all posts

Saturday, June 14, 2008

PENANTIAN DAN PENCARIAN


Buat Ayah Bonda yang kurindu. Doa dan harapanku agar dikau dikalungi hidayah dan rahmat-Nya. Ayah Bonda..!! Di hari-hariku nan sepi ini. Air mata menemani langkahku Tatkala terbayang seraut wajah yang lama tidak kulihat. Dan tatkala rinduku menggunung padamu aku terseksa. Ayah Bonda..!! Aku tak bisa membohongi diriku sendiri. Ketahuilah oleh Ayah Bonda, aku anandamu yg tak tega menempuhi gelombang hidup ini. Hatiku diburu resah yg berkepanjangan. Dikedewasaanku ini aku mulai mengerti apakah itu kasih sayang. Rindu derita yang selalu mendampingi hidupku. Bilakah ia akan terlerai dan menyimpul bahagia buat ku. Adakah aku tidak layak untuk mengecapi kebahagiaan itu. Maafkanlah aku buat yang kesekian kalinya jika ditakdirkan oleh Ilahi kita tidak pernah bertemu. Tolong carilah kami. Walau kutahu itu ungkapan kebodohan fikiranku. Tapi aku tidak peduli. Ya Allah berilah kami kesempatan masa untuk bertemu, masa untuk mengecap bahagia bersama Ayah Bondaku. Aku masih rindukan belaian manja mereka. Aku masih dambakan kasih sayang Ayah Bonda. Ayah Bonda..!! Jika kau hadir dalam hidupku tak mungkin aku melupai dirimu. Berilah aku kekuatan untuk menyayangi dirimu. sesungguhnya aku tidak mahu kehilangan dirimu untuk hari esok dan selamanya. Dibawah sinaran langit biru aku menjadi pengundang setia pada kenangan lalu yang mekar berpadu. Moga terus bersalju walau Ayah Bonda tiada disisiku. harapan nan satu moga kita dapat bertemu. Biarlah aku disini menyulam rindu dendam padamu yg tak pudar walau ditelan waktu.!!

Thursday, June 12, 2008

Untuk seorang Ali

"Siapakah dia yang berbaring di hujung malam dengan nafas yang berat dan mata yang sukar terpejam. Ia menatap jauh ke langit kelabu dan kepada gemintang yang berlumba ke peraduan. Angin malam membawa hatinya ke gubuk-gubuk kumuh. Tubuhnya gementar mengaduh, Mestikah orang-orang lapar itu mati perlahan-lahan, mestikah orang-orang telanjang itu berubah menjadi tulang belulang? Ia laksana ingin menghempaskan kepala tiran yang berpesta di tengah tangisan atau orang kaya yang membangun istana di atas tumpukan kerangka. Ia terkenang Nabi yang menepuk bahunya sambil berkata Tuhan telah menghiasmu dengan cinta setia kepada orang miskin dan teraniaya.”